Friday, June 17, 2016

KENAPA SETIAP PUASA DAN LEBARAN HARGA KOMODITAS PANGAN NAIK?

BlogMFE-KENAPA SETIAP PUASA DAN LEBARAN HARGA KOMODITAS PANGAN NAIK?-Memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri pasti selalu ditandai dengan adanya kenaikan berbagai komoditas pangan. Hal ini seakan menjadi 'tradisi lama' dimana pada setiap kedua momen ini selalu ada kenaikan. 

Tingkat kenaikan komoditas ini dapat berkisar kurang lebih 20%, bahkan pada tahun 2015 yang lalu kenaikan dapat terjadi hingga 40%. Hal ini tentu dapat menjadi problem tersendiri di masyarakat. Terkadang masyakarat terbiasa akan kenaikan menjelang Ramadhan dan Lebaran, tapi disisi lain pula perilaku 'kepanikan' konsumen akan kenaikan komoditas pun relatif sama setiap tahunnya.

Perilaku yang secara umum dapat dilihat di pasar ialah bagaimana konsumen mulai membeli komoditas dalam jumlah yang besar. Alasan secara umumnya ialah bagaimana bisa menstok jumlah "persediaan kebutuhan" di rumah tangga masing-masing. Tentu hal ini secara tak langsung berpengaruh pada kenaikan harga komoditas.
 
Sumber:
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Koz/nz/15

Dari sini faktor apa saja yang dapat menyebabkan kenaikan komoditas? Berikut ini uraian khas Mahasiswa Fakultas Ekonomi (MFE):

PERMINTAAN KONSUMEN SELALU NAIK PADA SAAT PUASA DAN LEBARAN

Permintaan pasar yang tinggi terhadap komoditas pangan membuat harga komoditas pun ikut berpengaruh. Tingginya animo masyarakat dalam menyambut Bulan Ramadhan dan Lebaran membuat stok komoditas di berbagai pasar pun menjadi lebih menipis, akhirnya harga komoditas pun ikut merangkak naik. Untuk itulah sebelum datangnya momen Ramadhan dan Lebaran, pemerintah pun berupaya untuk menjaga stok komoditas agar tetap aman. 
Selain hal diatas, permintaan yang sangat besar dari berbagai wilayah mendorong produsen pun mengalami penurunan kemampuan untuk melayani pemesanan, sehingga produsen pun hanya mampu melayani sebagian dari permintaan saja.

DISTRIBUSI KOMODITAS DARI WILAYAH ASAL

Distribusi komoditas juga ikut berpegaruh terhadap melambungnya harga komoditas pangan, hal ini dapat dilihat dari pengiriman komoditas yang berasal dari suatu wilayah akan didistribusikan ke berbagai wilayah lainnya. 

Seperti contoh pada distribusi daging sapi yang banyak disuplai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali, terkadang mengalami kendala pengiriman karena berbagai aspek, seperti keadaan alam, trasnportasi, dan lain sebagainya. Hal ini tentu dapat mengakibatkan kenaikan harga komoditas.


RANTAI PASOKKAN YANG PANJANG

Rantai Pasokkan (supply chain) sangat berpengaruh terhadap distribusi komoditas, hal ini bisa dilihat dari bagaimana perjalanan komoditas dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen.

Terkadang rantai pasokkan ini menjadi lebih panjang karena banyak terlibat dalam hal ditribusi produk, hal ini tentu secara tak langsung dapat mengakibatkan kenaikan harga komoditas secara signifikan.

PERMAINAN KARTEL KOMODITAS

Tak bisa dipungkiri dalam hal ditribusi dan rantai pasokkan terdapat sejumlah oknum yang memainkan dan berusaha mengendalikan harga komoditas, yakni dengan cara menimbun sehingga terjadi kelangkaan (scarcity) komoditas di pasar.

Penimbunan komoditas pangan ini dimaksudkan untuk mengeruk keuntungan dari selisih harga beli ketika komoditas melimpah dengan harga jual ketika sudah terjadi kelangkaan. Hal ini sering terjadi menjelang momen hari raya.

PERILAKU BELI MASYARAKAT YANG TINGGI

Perilaku masyarakat yang sangat tinggi dalam menyambut Ramadhan dan Lebaran membuat harga pangan pun ikut berpengaruh. Perilaku masyarakat ini bisa berupa memborong komoditas pangan atau juga dari sektor industri pangan (mis: restoran, warung makan, atau pedagang makanan) yang mulai membuat stok persediaan bahan baku makanan.

Perilaku beli masyarakat ini bisa dilihat pada saat awal atau ketika menyambut Ramadhan, masyarakat banyak yang menghidangkan sajian yang istimewa berbeda dengan hari biasanya. Hal ini tentu bisa dipahami sebagai bahan motivasi dalam hal berpuasa, atau ketika pada saat lebaran, sajian yang dihidangkan pun lebih spesial dan 'tak boleh sama seperti hari biasa'. Sehingga, permintaan komoditas pangan utama seperti daging dan bahan pendukung lain pun menjadi melonjak tajam.


Itu tadi beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi kenaikan harga komoditas pangan. Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah pun berupaya dalam hal menstabilkan harga pangan, agar kenaikan komoditas ini tidak membebani masyarakat pada umumnya.

Untuk mencegah kenaikan yang lebih tajam, bukan hanya tigas dari Kementerian yang terkait dan Perum Bulog saja, namun juga semua pihak juga harus bisa membantu untuk menstabilkan harga komoditas ini khususnya menjelang momen Ramadhan dan Lebaran.

Salam Mahasiswa Fakultas Ekonomi (MFE)   


Keywords:
  1. Kenapa harga pangan naik sata puasa?
  2. Kenapa harga beras naik saat puasa?
  3. Kenapa harga daging sapi naik saat puasa?   
  4. Kenapa harga gula pasir naik saat puasa? 
  5. Kenapa harga bawang merah naik saat puasa? 
  6. Kenapa harga daging ayam naik saat puasa? 
  7. Kenapa harga susu naik saat puasa? 
  8. Kenapa harga sayur-mayur naik saat puasa?
  9. Kenapa harga buah-buahan naik saat puasa?  
  10. Kenapa harga makanan naik saat puasa? 
  11. Faktor kenaikan harga komoditas pangan
  12. Kajian Ekonomi Kenaikan Barang saat Puasa
  13. Problem kenaikan harga komoditas barang
  14. Sapi Import Australia apa menjamin ketersediaan daging sapi lokal?
  15. Kenaikan harga barang pangan 2016     
 


Related Posts

Posted by: Admin MFE Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Updated at: 12:27 AM
KENAPA SETIAP PUASA DAN LEBARAN HARGA KOMODITAS PANGAN NAIK?
4/ 5
Oleh

Berlanggangan via email

Mau dapet Updatean artikel MFE? Ayoo masukkan emailmu disini.